Halaman Utama | Artikel | Berita | Kajian | Apresiasi Peta | Hall of Fame | Link

 

 

Alumni Resimen Mahasiswa (Alumni Menwa)

 

     

 

 Semangat melanjutkan pengabdian tanpa putus dari Almamater tercinta  dalam memberikan sumbangsih yang berarti bagi pertahanan negara maupun pemeliharaan kesejahteraan masyarakat  

 

 

 

Pada dasarnya, Alumni Menwa merupakan status yang diperoleh secara alami oleh seorang anggota Menwa yang telah mengakhiri masa baktinya di keanggotaan aktif Menwa, baik itu karena berakhirnya studi, sesuai dengan penjadwalan masa studi dari masing – masing anggota Menwa di perguruan tinggi, maupun karena terputusnya masa studi, akibat sesuatu sebab tertentu yang tidak dapat dihindari dalam keadaan normal.

Namun demikian, apapun penyebab berakhirnya kegiatan studi dari seorang anggota Menwa, titik tolak yang utama dari penentuan status seseorang sebagai “Alumni Menwa” lebih didasarkan pada bukti keterlibatan langsung seorang mahasiswa secara organik dalam organisasi Menwa, baik melalui keikutsertaan di Menwa secara langsung, maupun secara tidak langsung melalui jalur sinergi.

Cara penentuan status ini diambil oleh Organisasi Alumni Menwa, mengingat dari catatan sejarahnya, pernah terjadi beberapa jenis program wajib latih mahasiswa yang akhirnya disinergikan atau digabungkan secara organik dengan organisasi Menwa. Jenis – jenis program latih mahasiswa tersebut adalah Wajib Latih Mahasiswa (Walawa) oleh Militer serta Wajib Latih Khusus di beberapa lembaga pendidikan kedinasan, seperti, Politeknik, APDN (akhirnya menjadi STPDN) atau di beberapa akademi dan sekolah tinggi tertentu, seperti akademi peternakan, perawat dan pelayaran.

Program wajib latih mahasiswa oleh militer di perguruan tinggi umum/non kedinasan, timbul sebagai konsekuensi diberlakukannya program Walawa melalui Keputusan Menhankam No. Kep/B/32/1968, tanggal 14 Februari 1968, tentang pengesahan Naskah Rencana Realisasi Program Sistem Wajib Latih dan Wajib Militer bagi Mahasiswa. Dilanjutkan operasionalisasinya dengan Keputusan Bersama Dirjen Pendidikan Tinggi dan Kepala Staf Komando Pendidikan Wajib Latih Mahasiswa (Kas Kodik Walawa) No. 2 tahun 1968.

Sedangkan untuk para mahasiswa peserta Wajib Latih di beberapa lembaga pendidikan kedinasan, memang harus menempuh pelatihan wajib sebagaimana yang disyaratkan oleh perguruan tingginya. Dan sesuai dengan kebijakan dari pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan, maka akhirnya program wajib latih tersebut disinergikan melalui program Pendidikan Dasar Menwa, yang memang telah memiliki kualitas sebagai jenis pendidikan dan latihan dasar bagi sukarelawan dan milisi. Konsekwensinya mereka akhirnya lulus pendidikan dan latihan sebagai seorang anggota Menwa.

Status ini menjadi semacam “pintu masuk” bagi langkah pengabdian selanjutnya pada bangsa dan negara. Untuk itu Alumni Menwa telah mengorganisir diri dalam suatu organisasi yang disebut sebagai Ikatan Alumni Menwa Indonesia. Keberadaan Alumni Menwa dalam melaksanakan fungsi pertahanan negara juga memiliki arti yang sangat strategis. Walaupun potensi ini tidak diorganisir dalam struktur komando militer, namun organisasi ini berperan penting sebagai wahana konsolidasi, pembinaan dan koordinasi bagi para Alumnus dari suatu program partisipasi aktif di bidang wanra dan linmas. Sebagaimana layaknya alumnus perguruan tinggi, maka para alumni Menwa juga telah berkiprah sesuai dengan bidang keilmuan, profesi dan pekerjaannya dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Hal ini tentu sangat mendukung setiap upaya pemasyarakatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) bagi lingkungan pendidikan, pekerjaan dan pemukiman di mana para alumni Menwa berada, sehingga mampu membentuk sikap dan perilaku masyarakat yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Selain itu melalui Ikatan Alumni Menwa dapat dikonsolidasikan serta dilakukan berbagai kegiatan yang berarti bagi pertahanan negara maupun pemeliharaan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk – bentuk seperti forum ilmiah yang dapat berdaya guna untuk memperkuat sektor pertahanan negara, pelatihan kepemimpinan dan manajerial bagi pemuda dan pelajar, bakti sosial profesi berupa pengobatan gratis, bantuan hukum dll. Hal ini tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata serta merupakan potensi yang sangat strategis.

 

Halaman Utama | Artikel | Berita | Kajian | Apresiasi Peta | Hall of Fame | Link

 

              Copyright © 2005 DPD Ikatan Alumni Menwa Indonesia Provinsi Jawa Timur - All rights reserved

  Contact to Web Master